Jumat, 30 Juni 2023

Pingu Tersesat



Pingu Tersesat
Oleh Sukma Ramadhan
 


Halaman 1:  

Hari itu, Kumbi, Mutmut, Pingu dan Chaki, pergi berpetualang mendaki bukit kecil yang terletak di dekat desa mereka. Tak lupa mereka membawa bekal makanan, minuman yang dimasukan ke dalam ransel bawaannya masing-masing, Chaki yang mempunyai maksud tersendiri tampak juga membawa layang-layang yang dia gantungkan di ransel bawaannya. 


Halaman 2: 

Sambil bernyanyi-nyanyi, mereka mulai mendaki bukit kecil tersebut. Sepanjang perjalanan, mereka disuguhi pemandangan yang menakjubkan. Bunga-bunga berwarna-warni dan burung-burung yang berkicau membuat mereka semakin bersemangat. 


Halaman 3:

Tiba-tiba mata Pingu tertuju pada seekor kupu-kupu yang terbang melintas di hadapannya, dan hinggap di dahan pohon bunga. Pingu merasa terpesona oleh keindahan kupu-kupu tersebut dan bergegas menghampirinya. 


Halaman 4: 

Saat hampir mendekatinya, tiba-tiba kupu-itu melesat terbang menjauh. Pingu yang penasaran mengikuti kupu-kupu itu dengan hati yang penuh kekaguman. Namun, semakin lama Pingu mengikuti kupu-kupu, Pingu tidak menyadari kalau dia sudah  semakin jauh terpisah dari teman-temannya. Pingu sangat panik dan merasa cemas ketika menyadari itu.


Halaman 5: 

Sementara Kumbi, Mutmut, dan Chaki tetap melanjutkan perjalanan mereka tanpa menyadari bahwa Pingu telah terpisah dari rombongannya.


Halaman 6: 

Setelah beberapa saat, mereka menyadari bahwa Pingu tidak ada di antara mereka. Mereka mulai mencari-cari Pingu, memanggil-manggil namanya, namun tak ada jawaban. 


Halaman 7: 

Semua mulai merasa semakin khawatir. Tiba-tiba, Kumbi mendapatkan sebuah ide. Dia meminjam layang-layang yang dibawa Chaki dan memutuskan untuk menerbangkannya agar Pingu bisa melihatnya dari jauh.


Halaman 8:

Kumbi di bantu Mutmut kemudian menerbangkan layang-layang yang berwarna cerah itu ke langit. Mereka berharap Pingu bisa melihat layang-layang mereka dan mencari sumbernya. 


Halaman 9:

Sementara Chaki tidak mau membantu, ia terus bersungut-sungut tidak rela layangannya di pinjam oleh Kumbi. Chaki merasa khawatir kalau-kalau nanti layangannya putus, ia jadi tidak bisa memainkannya nanti setiba di puncak bukit seperti yang di rencanakan nya. 


Halaman 10:

Benar saja beberapa menit kemudian, Pingu melihat layang-layang yang indah terbang di langit. Hatinya berdebar kencang. Dia segera menyadari bahwa itu berasal dari teman-temannya yang sedang mencarinya. Pingu pun mengikuti jejak layang-layang tersebut dengan harapan dapat menemukan teman-temannya. 


Halaman 11:

Akhirnya Pingu berhasil menemukan Kumbi, Mutmut, dan Chaki di sebuah dataran kecil, yang di tengahnya terdapat pohon beringin besar. Mereka semua merasa sangat bahagia bisa berkumpul kembali.

 

Halaman 12: 

Tak lama Chaki yang tidak sabaran meminta teman-temannya untuk kembali melanjutkan perjalanan mereka.Sebelum melanjutkan perjalanan, mereka telah bersepakat agar tidak lagi ada yang memisahkan diri dan harus selalu tetap berada dalam rombongan.


Halaman 13: 

Tak lama berselang, Mereka pun tiba di puncak bukit kecil dan disambut oleh pemandangan yang memukau. Udara segar dan  mereka semua semakin terpesona melihat hamparan pemandangan di bawahnya. 


Halaman 14:

Sambil duduk berjajar, Kumbi, Pingu dan Mutmut mengunyah bekal yang mereka bawa masing-masing, dan menikmati moment tersebut dengan gembira. Semetara Chaki terlihat asik mulai berusaha menerbangkan layangannya.


 Halaman 15:

Hari hampir senja merekapun memutuskan untuk turun dari bukit dan kembali ke desa. Mereka berjalan beriringan sambil berbicara tentang petualangan mereka dan merencanakan petualangan selanjutnya. 


Selesai.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar