Rabu, 28 Juni 2023

Si Pencuri Bulan.


Si Pencuri Bulan.
Karya: Sukma Ramadhan.

Di pinggiran sebuah hutan tinggalah Pak Musang dan Pak Kelinci, mereka berdua hidup bertetangga. 
Meskipun keduanya Adalah petani-petani yang rajin, tetapi Pak Musang mempunyai kebiasaan buruk suka mencuri apa saja barang dari rumah Pak Kelinci, mulai dari ember, piring, 
topi, keranjang buah sampai cangkul alat bertani Pak Kelinci pun di curinya. 

Saat Pak Kelinci menyadari dan melihat Pak Musang Tengah memakai barangnya, Pak musang selalu beralasan kalau barang itu ia beli mungkin kebetulan saja mempunyai model dan jenis yang sama.
Bahkan ketika Pak Kelinci mengenali tanda yang dia buat di barang yang dicuri Pak Musang, Pak Musang pun bisa dengan mudah beralasan kalau dia meminjamnya waktu Pak Kelinci sedang tidak ada di rumahnya.

Pada suatu malam, ketika Pak Musang melintas di depan rumah Pak Kelinci dia melihat Pak Kelinci tengah duduk santai di beranda rumahnya, diterangi lampu bohlam yang baru dibelinya. 
Pak Musang pun lalu menghampiri pura-pura bertamu. Pak kelinci paham bila pak musang mampir ke rumah nya pasti besok paginya ada saja benda yang hilang di rumahnya, meskipun ia tahu, akan tetapi dia selalu gagal menangkap basah pencurinya. Ketika Pak Musang sudah pergi Pak Kelinci buru-buru mencabut bohlam barunya yang terpasang di langit-langit, hingga beranda rumahnya pun menjadi gelap. 

Pak Musang yang sedari pulang sudah mengintip dari balik jendela rumahnya pun, akhirnya tidak jadi mencuri bohlam itu. Paginya Pak Musang pun bertanya dengan berbohong, "Semalam saat aku melewati rumah mu, kenapa gelap sekali, apa lampu bohlam mu rusak?." Mendapat pertanyaan itu, Pak Kelinci mengatakan dengan bersiasat kalau lampu bohlamnya ia taruh di dalam sumur. "Soalnya kalau malam saat aku perlu air aku tidak berani keluar karena sumur di belakang rumah gelap...aku takut." Ujar Pak Kelinci beralasan. 
"Nanti malam baru aku akan menyalakannya, kamu juga tidak akan takut lagi bila nanti malam perlu untuk mengambil airnya." Sambung Pak Kelinci meyakinkan.
 
"Hehehe akhirnya aku tau tempat dimana dia menyembunyikan bohlamnya, aku akan mengambilnya tengah malam nanti" Ancam Pak Musang dalam hati. 
Ketika tengah malam tiba, di bawah sinar bulan purnama dengan mengendap-endap Pak Musang mendekati bibir sumur,  terlihat ada bulatan cahaya terang di lihatnya. "Itu dia bohlamnya sangat terang cahayanya" gumamnya terpesona. 
Pak Musang tidak menyadari, kalau sebenarnya cahaya terang yang dia lihat itu adalah pantulan cahaya bulan purnama di atas permukaan air sumur. 
“Hehehe dasar kelinci bodoh kena kau, aku bodohi” gumam Pak Musang kegirangan. Sejenak Pak Musang tampak mondar mandir mencari akal, bagai mana cara dia mengambil bohlam didalam sumur itu. Tiba-tiba ia melompat kegirangan, rupanya ia mendapatkan akal untuk melakukan aksinya. Dengan menaiki ember timba kemudian dia mengulur tali timba untuk membawanya turun ke dalam sumur.

Malang bagi Pak Musang karena bobot tubuhnya terlalu berat, pegangan talinya pun terlepas, hingga tubuhnya meluncur deras dan tercebur kedalam sumur meskipun airnya tidak terlalu dalam namun tubuh pak musang menjadi basah kuyup, dan bohlam yang dia cari pun tak ada di dalamnya.
"Siaaal aku kena di bodohi kelinci sialan itu. Umpat pak musang sambil menggigil kedinginan. Pak Kelinci yang sejak tadi sudah mengawasi gerak gerik Pak musang merasa senang muslihatnya Termakan oleh Pak Musang. pak kelinci tertawa melihat pak musang tercebur ke sumur, karna siasat nya berhasil. 

"Hahaha kamu ngapain tengah malam berendam di dalam sumur, mau mandi apa mau mencuri bulan?!." Ledek Pak Kelinci sambil berusaha mengulurkan tali untuk membantu Pak Musang keluar dari dalam sumur itu.
Seperti biasa pak musang selalu malu untuk mengakui kesalahannya.
"Aku butuh air, aku terpeleset saat menimba air tadi" ujar Pak Musang berbohong."
Mendengar itu Pak Kelinci hanya tersenyum, dia sangat paham akan tabiat buruk tetangganya yang sulit untuk berubah itu.

Selesai.
Manggarai 29 Juni 2023.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar